ENERGI RAMAH LINGKUNGAN


Banyak negara mengandalkan batu bara, minyak dan gas alam untuk memasok sebagian besar kebutuhan energi mereka, tetapi ketergantungan pada bahan bakar fosil menyajikan masalah besar. Bahan bakar fosil adalah sumber daya yang terbatas. Akhirnya, dunia akan kehabisan bahan bakar fosil, atau akan menjadi terlalu mahal. Selain itu juga sumber energi fosil tidak ramah lingkungan.
Sumber daya energi terbarukan, seperti angin, matahari dan tenaga air, menawarkan alternatif pengganti untuk bahan bakar fosil. Mereka menghasilkan sedikit atau bahkan tidak ada pencemaran atau gas rumah kaca. Seperti Solar Energy, Energi Angin, Hydropower, Hidrogen, dan Energi Panas Bumi. Selain itu nuklir juga menjadi salah satu alternatif sebagai energi pengganti dari energi fosil.
Nuklir memang salah satu sumber energi terbesar, tetapi apakah nuklir merupakan satah satu sumber energi yang ramah llingkungan? Pada kenyataanya nuklir menghasilkan polusi yang lebih sedikit dibandingkan dengan energi dari bahan bakar fosil. Artinya, pemanasan global akibat polusi energi fosil yang terus meningkat sebenarnya dapat diatasi dengan pengembangan nuklir sebagai sumber energi. Kebanyakn orang tidak bisa membedakan mana yang ramah lingkungan dan beresiko tinggi, nuklir memang mempunyai resiko yang tinggi.
Namun, sampai saat ini nuklir masih ditakuti dan dianggap momok sehingga jenis energi ini belum dipercaya untuk memberikan kontribusi dalam menyediakan kebutuhan energi di Indonesia. Nuklir memang menjadi momok bagi masyarakat Indonesia, kebanyakan orang takut dengan mendengar atau membaca nuklir. Menurut data Departemen ESDM, energi primer di Indonesia hanya bersumber dari minyak bumi, gas, batu bara, panas bumi, air, dan biofuel. Indonesia memang pengasil minyak dan batu bara, tetapi dalam beberapa tahun lagi sumber daya tersebut akan habis. Untuk itu, Indonesia harus berani mengambil risiko mengembangkan nuklir sebagai sumber energi masa depan. Batu bara 30-40 tahun habis, minyak bumi 20 tahun ke depan habis.
Nuklir bisa berperan dalam membantu mengatasi krisis energi nasional. PLTN diperlukan untuk mendukung terwujudnya keamanan pasokan nasional secara berkelanjutan energi (energy security of supply). PLTNdinilai secara kompetitif terhadap PLTBatu bara, di mana PLNsendiri telah membuat studi pada 2005,yang berasumsi pertumbuhan listrik 7% per tahun.


0 komentar:

Posting Komentar